Modul 1
Alat deteksi kebisingan motor diesel
Kebisingan merupakan masalah umum yang sering dihadapi di berbagai lingkungan, baik perkotaan maupun pedesaan. Hal ini dapat berasal dari berbagai sumber seperti lalu lintas, industri, konstruksi, dan aktivitas manusia lainnya. Dampak kebisingan bisa merugikan kesehatan fisik dan mental, mengganggu tidur, meningkatkan stres, serta memengaruhi konsentrasi dan produktivitas.Membuat aplikasi untuk mengantisipasi masalah kebisingan dapat menjadi langkah proaktif. Aplikasi ini dapat memiliki beberapa fitur yang membantu pengguna untuk mengelola atau mengurangi dampak kebisingan.
TUJUAN [KEMBALI]- Memenuhi tugas Mikrroprosesor dan Mikrokontroler
- Menjelaskan prinsip kerja Sensor jarak dan Sensor suara
- Mensimulasikan rangkaian Sensor jarak dan Sensor suara
- Superior weather resistance
- 5mm Round Standard Directivity
- UV Resistant Eproxy
- Forward Current (IF): 30mA
- Forward Voltage (VF): 1.8V to 2.4V
- Reverse Voltage: 5V
- Operating Temperature: -30℃ to +85℃
- Storage Temperature: -40℃ to +100℃
- Luminous Intensity: 20mcd
- Type: Rotary a.k.a Radio POT
- Available in different resistance values like 500Ω, 1K, 2K, 5K, 10K, 22K, 47K, 50K, 100K, 220K, 470K, 500K, 1 M.
- Power Rating: 0.3W
- Maximum Input Voltage: 200Vdc
- Rotational Life: 2000K cycles
1. Arduino
Kontruksi
Arduino adalah platform perangkat keras (hardware) yang dirancang untuk memudahkan pengembangan dan prototyping proyek-proyek elektronik. Ini terdiri dari papan sirkuit cetak berukuran kecil yang dilengkapi dengan mikrokontroler dan sejumlah pin input/output yang dapat digunakan untuk menghubungkan sensor, aktuator, dan komponen elektronik lainnya.
Mikrokontroler pada papan Arduino adalah otak utama yang mengontrol berbagai komponen yang terhubung dengannya. Papan Arduino biasanya dilengkapi dengan berbagai macam varian mikrokontroler dari berbagai produsen, seperti ATmega yang diproduksi oleh Microchip Technology. Meskipun demikian, Arduino lebih sering dikaitkan dengan platform open-source yang dikelola oleh Arduino.cc.
Arduino memiliki beberapa komponen utama yang membentuk papan sirkuit mikrokontroler. Berikut adalah penjelasan tentang komponen-komponen utama Arduino:
- Mikrokontroler: Ini adalah otak utama dari Arduino yang melakukan semua operasi pengolahan data dan kontrol. Arduino menggunakan mikrokontroler sebagai pusat kendali, yang berfungsi untuk membaca input, menjalankan kode program, dan mengontrol output. Beberapa varian Arduino menggunakan mikrokontroler dari berbagai produsen, seperti ATmega yang diproduksi oleh Microchip Technology.
- Pin I/O: Arduino memiliki sejumlah pin input/output (I/O) yang digunakan untuk menghubungkan sensor, aktuator, dan komponen lainnya. Pin ini bisa berfungsi sebagai input untuk membaca data dari sensor atau output untuk mengontrol aktuator. Ada pin digital dan pin analog. Pin digital dapat berupa input atau output dengan nilai logika 0 (LOW) atau 1 (HIGH), sementara pin analog digunakan untuk membaca nilai analog seperti sensor suhu atau cahaya.
- Papan Sirkuit: Papan Arduino adalah substrat fisik tempat semua komponen terhubung. Papan ini biasanya terbuat dari bahan tahan lama dan dilengkapi dengan jalur tembaga yang menghubungkan komponen-komponen elektronik.
- Konektor USB: Banyak varian Arduino dilengkapi dengan konektor USB. Ini memungkinkan Anda untuk menghubungkan papan Arduino ke komputer, sehingga Anda dapat mengunggah kode program ke mikrokontroler dan berkomunikasi dengan papan melalui koneksi serial.
- Catu Daya: Arduino memerlukan catu daya untuk beroperasi. Ini bisa berasal dari komputer melalui kabel USB atau dari sumber daya eksternal seperti baterai atau adaptor listrik. Beberapa papan Arduino memiliki regulator tegangan yang memungkinkan papan menerima berbagai tingkat tegangan masukan.
- Konektor Listrik: Arduino umumnya memiliki pin header atau konektor yang memungkinkan Anda untuk menghubungkan kabel atau kawat ke pin I/O. Ini memudahkan Anda dalam menghubungkan sensor, aktuator, dan komponen lainnya ke papan Arduino.
- Kristal Osilator: Kristal osilator digunakan untuk menghasilkan sinyal osilasi yang diperlukan oleh mikrokontroler untuk menjalankan perhitungan waktu dan operasi lainnya.
- Tombol Reset: Tombol reset memungkinkan Anda untuk mengulang proses booting papan Arduino atau menghentikan eksekusi program yang sedang berjalan.
- Indikator LED: Beberapa varian Arduino memiliki indikator LED yang terhubung ke pin tertentu. LED ini dapat diatur dalam kode program untuk memberi tahu status atau kondisi papan, seperti aktif atau dalam mode tidur.
Semua komponen ini bekerja bersama-sama untuk menciptakan platform Arduino yang kuat dan serbaguna untuk mengembangkan berbagai proyek elektronik dan pemrograman.
2. Sensor Ultrasonic
1. VCC (Voltage Common Collector):
Merupakan pin untuk memberikan tegangan pasokan (supply voltage) ke sensor.
- 2. GND (Ground): Merupakan pin tanah atau ground yang terhubung ke terminal ground pada sumber tegangan dan mikrokontroler.
- 3. Echo/Trig (Echo pada beberapa sensor):
- Pada mode Trig: Inisiasi sinyal untuk memulai pengiriman gelombang ultrasonik. Pada mode Echo:Menghasilkan pulsa yang durasinya sebanding dengan waktu yang dibutuhkan gelombang untuk kembali setelah bertemu dengan objek.
- Prinsip kerja :
- Prinsip kerja sensor ultrasonik didasarkan pada penggunaan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara dengan frekuensi di atas rentang pendengaran manusia (biasanya di atas 20 kHz). Sensor ini biasanya terdiri dari pengirim dan penerima ultrasonik. Pengirim menghasilkan gelombang ultrasonik yang dikirimkan ke objek atau permukaan tertentu. Gelombang ini kemudian dipantulkan kembali ke sensor oleh objek tersebut. Penerima sensor mendeteksi gelombang yang dipantulkan dan mengukur waktu tempuhnya. Dengan memperhitungkan kecepatan suara dalam udara, sensor dapat menghitung jarak dari sensor ke objek. Prinsip ini sering digunakan dalam aplikasi pengukuran jarak, navigasi, dan deteksi objek, seperti pada sistem parkir otomatis atau perangkat anti-tabrakan pada robotika.
- timing diagram
- gambar grafik
1. VCC (Voltage Common Collector):
Merupakan pin untuk memberikan tegangan pasokan (supply voltage) ke sensor.
- 2. GND (Ground): Merupakan pin tanah atau ground yang terhubung ke terminal ground pada sumber tegangan dan mikrokontroler.
- Prinsip kerja :
- Prinsip kerja sound sensor, atau sensor suara, bergantung pada kemampuannya mendeteksi gelombang suara dalam lingkungan sekitarnya. Umumnya dilengkapi dengan mikrofon atau elemen piezoelektrik, sensor ini merespons perubahan dalam tekanan udara yang dihasilkan oleh gelombang suara. Ketika gelombang suara mencapai sensor, elemen sensor mengubah energi akustik menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik yang dihasilkan kemudian dapat diukur atau diolah untuk mencerminkan intensitas suara atau karakteristik suara tertentu. Prinsip ini memungkinkan sound sensor digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk sistem pengawasan kebisingan, pengenalan suara, atau dalam perangkat yang merespons pada stimulus audio tertentu.
- grafik sound sensor
3. LCD
LED merupakan singkatan dari Light Emitting Diode, merupakan salah satu perangkat semikonduktor yang mengeluarkan cahaya ketika arus listrik melewatinya, dan digunakan sebagai indikator keluaran (output). Tegangan LED menurut warna yang dihasilkan:
- Download library yang diperlukan pada bagian download dalam blog.
- Buka proteus yang sudah diinstal untuk membuat rangkaian.
- Tambahkan komponen seperti Arduino, sensor, dan perangkat lainnya lalu susun menjadi rangkaian.
- Buka Arduino IDE yang sudah diinstal.
- Di Arduino IDE, pergi ke menu "File" > "Preferences".Pastikan opsi
- "Show verbose during compile" dicentang untuk mendapatkan informasi detail saat kompilasi.
- Salin kode program Arduino pada blog kemudian tempelkan program tadi ke Arduino IDE.
- Kompilasikan kode dengan menekan tombol "Verify" di Arduino IDE.
- Cari dan salin path file HEX yang dihasilkan selama proses kompilasi.
- Kembali ke Proteus dan pilih Arduino yang telah Anda tambahkan di rangkaian.
- Buka opsi "Program File" dan tempelkan path HEX yang telah Anda salin dari Arduino IDE.
- Jalankan simulasi di Proteus.
- Rangkaian ini bekerja dengan mendeteksi tingkat kebisingan dan jarak mesin disel dari subek pengukuran, dengan INPUT sensor ultrasonik bekerja sebagai pengukur jarak antara subjek dengan motor disel dan sensor suara mendeteksi tingkat kebisingan suara dari mesin diesel. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 56 Tahun 2019 tentang Ambang Batas Kebisingan Kendaraan Bermotor Tipe Baru batas maksimal kebisingan motor atau mesin disel adalah 85dB, yang mana sama dengan batas yang telah diatur pada rangkaian diatas, LED bertindak sebagai indikator tingkat kebisingan dimana terdapat 3 tingkat yaitu HIJAU Sedikit berisik, KUNING Berisik dan MERAH sangat berisik.
- Untuk sensor suara nilai tengangan analog dapat dikonversi menjadi intensitas suara dengan persamaan :20 * log10(voltage/0.001) + 10*log10(soundSensorSensitivity)
- dimana sensitivitas sensor mengacu pada sensitivitas microphone detection yaitu 30mV/Pa, selanjutnya untuk mencari jarak pada sensor ultrasonik kita bisa konversi durasi kembali suara ultrasonik yang memantul dikalikan dengan kecepatan suara yaitu 343m/s dan dibagi 2 karena gelombang ultrasonik memiliki direksi rambat bolak balik
- distance = duration*speedOfSound/2
- selanjutnya nilai ditampilkan di LCD 20x4 dengan 4bit INPUT sebagai display OUTPUT
video simulasi rangkaian
- video teori lcd
- video teori sound sensor
- video teori arduino
- video teori ultrasonic sensor
Download File [KEMBALI]
Download rangkaian klik disiniDownload HMTL klik disini
Download listing program klik disini
Download video simulasi rangkaian klik disini
- Download Library
Download library Ultrasonic sensor klik disini
- Download datasheet
Download datasheet Sound Sensor klik disini
Komentar
Posting Komentar